Langsung ke konten utama

Kunjungan Obama ke kawasan yang dihantam badai

30 April 2011 - 00:36 WIB
Presiden Barack Obama mengunjungi Alabama
Presiden Barack Obama mengunjungi negara bagian Alabama yang dihantam badai.
President Barack Obama berkunjung ke kawasan yang hancur dilanda badai di Alabama, yang menewaskan sedikitnya 210 jiwa di negara bagian itu.
Badai dan tonado melanda beberapa negara bagian di tenggara Amerika Serikat dengan korban jiwa total hingga saat ini mencapai 297 jiwa.
Obama berkeliling kota Tuscaloosa, Alabama, yang paling parah dihantam gelombang tornado dan dilaporkan ada tornado yang panjangnya sampai satu kilometer lebih. Sebelumnya Obama menegaskan akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang menjadi korban dan dana dari pemerintah federal sudah dikirim ke Alabam.
Korban jiwa dan kehancuran juga terjadi di Tennessee, Mississippi, Georgia, dan Virginia.
Keadaan darurat sudah dinyatakan di tujuh negara bagian yang dihantam badai dan tornado.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih sebelum keberangkatan ke Alabama, Obama mengatakan jumlah korban jiwa memilukan, khususnya di Alabama.
"Saya ingin setiap korban mengetahui bahwa pemerintah federal akan melakukan segala upaya untuk menolong memulihkan dampak akibat bencana ini, dan akan berdiri di sisi kalian untuk bangkit kembali," tambahnya.
Dinas Cuaca Nasional AS melaporkan tercatat sekitar 300 tornado sejak badai menyerang Jumat lalu dan lebih dari 150 diantaranya terjadi pada Rabu (27/4)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Shusho Miyahira, Perwira Jepang yang Berbalik Berjuang Buat Indonesia Oleh Kurator Kata | Newsroom Blog  –  Sen, 25 Agu 2014   Ragi Carita 2 Berbagai buku bertema sejarah, biografi, maupun memoar yang terbit di Indonesia menyebut, jauh sebelum masuknya bala tentara Jepang ke Indonesia, sudah banyak orang Jepang di Hindia Belanda. Sebagian ternyata mata-mata Jepang yang memang merencanakan merebut Indonesia dari penguasaan Belanda. Sudah menjadi anggapan umum juga bahwa penindasan yang terjadi pada masa penjajahan Jepang, meski lebih singkat dari Belanda, justru lebih berat. Ternyata salah satu mata-mata yang dikirim Jepang, Shusho Miyahira, tak setuju dengan gaya pendudukan negaranya di Indonesia. Miyahira akhirnya berbalik membela Indonesia. Kisah Miyahira ini ditulis dalam buku Ragi Carita 2 yang ditulis Th. van den End dan J. Weitjens. Berikut ini nukilan buku itu: Shusho Miyahira selama 12 tahun menetap di Surabaya sejak 1927. Di masa pendud...

Hak menguji perundangan-undangan

Hak Menguji Perundang-undangan HAK MENGUJI suatu peraturan perundang-undangan tentu sudah pernah terdengar di telinga  para pembaca sekalian. Apalagi dengan maraknya berbagai permasalahan hukum dewasa ini, dimana "Hak Menguji" ini digunakan para pihak yang berkepentingan dalam mengkritisi peraturan perundangan yang dinilai menyimpang. Seperti apa penyimpangan dimaksud? dan apa itu hak menguji? Secara singkat pengertian Hak Menguji adalah Hak untuk menilai apakah suatu peraturan perundangan itu telah sesuai dengan keabsahan proses pembentukannya dan sesuai dengan dasar serta tujuan pembentukannya. Dari beberapa sumber yang saya dapat, hak menguji tersebut terbagi dua, yaitu: 1. Hak Menguji Secara Formil ( Formele Toetsingrecht ) Hak Menguji Secara Formil ( Formele Toetsingrecht ) adalah wewenang untuk menilai apakah suatu Undang-Undang atau Peraturan Perundang-undangan lainnya, cara pembentukan dan cara pengundanganya sudah sebagaimana mestinya. Secara singkat H...

Pendapat Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Aswanto menjadi narasumber dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat)

JAKARTA, HUMAS MKRI - Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Aswanto menjadi narasumber dalam Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Paralegal Angkatan IX yang diselenggarakan oleh Lembaga Bantuan Hukum (Lembakum) Anak Negeri, pada Ahad (7/11/2021) secara daring. Dalam paparannya, Aswanto mengatakan, dalam Undang-Undang Dasar (UUD 1945) ditegaskan bahwa Indonesia adalah negara hukum dalam arti rechtsstaat . Namun perkembangannya, tidak hanya rechtsstaat kemudian bergeser ke rule of law. “ Antara rule of law dan rechtsstaat sama tetapi secara filosofi terdapat perbedaan-perbedaan mendasar,” ujarnya. Dikatakan Aswanto, UUD 1945 sudah menentukan Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Sebagai konsekuensi negara kesatuan yang berbentuk Republik sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (1) UUD 1945, maka kedaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar terdapat dalam Pasal 1 ayat (2) UUD 1945. Lebih Lanjut Aswanto mengatakan, Indonesi...